Demam Berdarah Dengue (DBD)
Demam berdarah dengue (DBD) adalah Demam berdarah dengue atau biasa disingkat DBD adalah penyakit menular akibat virus yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes Albopiktus. Penyakit ini disebabkan oleh salah satu dari empat virus dengue.
Ada empat serotipe virus dengue (DENV) yaitu DENV-1, -2, -3, dan
-4. Infeksi dari virus tersebut menyebabkan berbagai gejala seperti
demam, pusing, nyeri pada bola mata, otot, sendi, dan ruam. Orang yang
terinfeksi virus dengue juga sering kali mengalami kelelahan jangka panjang.
Virus dengue dapat berkembang menjadi hal yang dapat mengancam
jiwa (severe dengue), mengakibatkan nyeri perut dan muntah, sulit
bernapas, dan penurunan trombosit darah yang bisa mengakibatkan pendarahan
internal.
Penyakit demam berdarah biasa ditemukan pada daerah tropis dan
sub-tropis, terutama di area urban dan semi-urban.
Hingga saat ini belum ada penanganan yang spesifik untuk demam
berdarah. Namun, vaksin demam berdarah telah dikembangkan oleh WHO pada bulan
April 2016. Vaksin tersebut berfungsi untuk mencegah terjadinya fase ke-2 demam
berdarah.
Bagaimana virus dengue
menyebar?
Virus dengue disebarkan oleh infeksi gigitan nyamuk Aedes
Aegypti. Nyamuk tersebut mendapatkan virus dengan menggiggit orang yang telah
terinfeksi.
Gejala perdarahan berlangsung setelah terjadi demam selama 3-7
hari. Demam tinggi berlangsung selama 5-6 hari (39-40 ̊C), lalu demam akan
turun pada hari ketiga atau keempat namun setelah itu akan muncul lagi.
Kita tidak bisa mengetahui nyamuk mana yang membawa virus
dengue. Oleh karena itu, kita harus melindungi diri kita dari segala gigitan nyamuk.
Di mana nyamuk Aedes
Aegypti bersarang?
Nyamuk bersarang di dalam ruangan, dalam lemari, dan
tempat-tempat gelap lainnya. Di luar, mereka tinggal di tempat yang dingin dan
gelap.
Nyamuk betina bertelur di wadah air yang terdapat di dalam
maupun di lingkungan rumah, sekolah, dan area lainnya. Telur akan berkembang
menjadi nyamuk dewasa dalam waktu 10 hari.
Fase demam berdarah
Ada tiga tahapan yang akan dilalui penderita demam berdarah,
yaitu:
1. Fase demam, kehadiran virus dalam aliran darah yang menyebabkan demam
tinggi. Tingkat veremia dan demam biasanya erat mengikuti satu sama lain.
Kehadiran virus dengue yang tertinggi ialah tiga atau empat hari setelah demam
pertama muncul.
2. Fase kritis, terdapat berbagai kebocoran plasma secara tiba-tiba ke
dalam rongga pleura dan perut. Pasien menunjukkan tanda-tanda penyempitan
intravaskuler, syok, atau pendarahan berat, dan harus segera di rawat di rumah
sakit.
3. Fase penyembuhan, kebocoran plasma berhenti, seiring
dengan reabsorpsi plasma dan cairan. Indikator yang menunjukkan masuknya
fase penyembuhan ialah kembalinya nafsu makan, stabilnya tanda-tanda vital
(tekanan nadi melebar, denyut nadi teraba kuat), kadar hematokrit kembali
normal, meningkatnya urin dan pemulihan ruam-ruam dengue (kulit kadang terasa
gatal dan berbintik-bintik merah, dengan pulau-pulau bulat kecil yang tidak
mempengaruhi kulit).
Tanda-tanda Anda
berada dalam fase kritis
Demam kemungkinan akan menghilang dalam waktu 24 jam ke depan
ketika terdapat tanda-tanda berikut:
- New-onset leukopenia =
rendahnya jumlah sel darah putih (leukosit) hanya memiliki WBC <5.000
sel/mm³ dibandingkan leukosit normal WBC 5.000-10.000 sel/mm³.
- Limfositosis = peningkatan
limfosit (salah satu jenis sel darah putih yang membantu sistem daya tahan
tubuh)
- Peningkatan limfosit atipik =
peningkatan limfosit plasma biru (reaktif limfosit sebagai respon imun
yang dapat menandakan adanya virus dan dapat diamati pada hapusan darah
tepi)
Menghilangnya demam menandakan bahwa pasien sedang memasuki fase
kritis. Indikator yang menyatakan pasien telah memasuki fase kritis mencakup
perubahan mendadak dari tinggi suhu 38°C ke suhu normal atau di bawah normal,
trombositopenia/penurunan trombosit (≤100.000 sel/mm³) dengan kenaikan
hematokrit (perbandingan sel darah merah dengan volume darah) yang meningkat
(kenaikan ≥20% dari garis dasar), hipoalbuminemia (kekurangan albumin/protein)
atau hipokolesterolemia (kolesterol yang melebihi kadar normal), efusi pleura
(penumpukan cairan di dada) atau ascites (penumpukan cairan di perut) dan
tanda-tanda syok.
Fase kritis setelah/saat menurunnya demam dapat ketahui dengan
tanda-tanda berikut:
- Nyeri pada perut
- Muntah terus-menerus
- Akumulasi cairan klinis (efusi
pleura atau ascites)
- Pendarahan pada membran mukosa
- Lesu dan gelisah
- Pembengkakan hati (±2cm)
- Peningkatan hematokrit
bersamaan dengan menurunnya trombosit
Bagaimana cara
menghindari gigitan demam berdarah?
Untuk menghindari demam berdarah, yang harus kita lakukan adalah
menghindari gigitan nyamuk pembawa virus dengue tersebut. Apa saja
langkah-langkah yang bisa dilakukan?
- Menggunakan baju berlengan
panjang dan menutupi tubuh.
- Menggunakan lotion anti nyamuk.
- Menggunakan obat anti nyamuk
bakar atau elektrik di dalam ruangan pada siang hari.
- Pakaikan kelambu anti nyamuk
pada bayi agar tidak tergigit nyamuk.
- Pastikan tubuh Anda selalu fit,
karena jika tubuh kurang fit maka akan lebih cepat terinfeksi gigitan nyamuk.
Komentar
Posting Komentar